Jumat, 29 Januari 2021

Tips Mengatur Penggunaan Ponsel untuk si Kecil

Para ahli menyarankan waktu maksimal anak mengakses gadget adalah 1 2 jam per hari. Anak usia di bawah 2 tahun disarankan sama sekali tidak diberi akses pada gadget. Jika benar-benar diperlukan, anak usia di atas 1,5 tahun dapat mengakses gadget dengan didampingi orang tua dan tidak lebih dari 1 jam per hari. Anak usia 6 tahun ke atas boleh bermain gadget, tapi dengan waktu yang sudah disepakati bersama orang tua, misalnya hanya pada akhir pekan atau maksimal 2 jam per hari. Hal yang perlu Anda pahami adalah durasi yang disarankan di atas tidak berlaku pada penggunaan gadget seperti ponsel atau tablet saja, tapi juga termasuk waktu untuk menonton TV atau menggunakan komputer/laptop. Menurut studi, penggunaan gadget yang tidak dibatasi bisa berkembang menjadi kecanduan gadget. 

Ibu bisa melihat bagaimana anak-anak di bawah umur sudah memegang ponsel di tangan.Sebagai orangtua, ibu perlu memerhatikan dan memberikan batasan penggunaan ponsel pada sang buah hati. Dilansir dari The New York Times, memberikan jadwal penggunaan gadget pada anak bisa diterapkan untuk membatasi penggunaan gadget pada anak. 

Kurangnya aktivitas fisik juga bisa melemahkan daya tahan tubuh dan membuat anak mudah sakit, apalagi bila anak sampai begadang untuk bermain gadget. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda coba untuk membatasi penggunaan gadget pada anak di rumah: Letakkan semua perangkat gadget di ruang bersama agar Anda bisa memantau apa yang sedang dilihat atau dimainkan oleh anak Luangkan waktu Anda untuk melakukan aktivitas lain bersama anak sebagai pengganti bermain gadget, seperti menggambar, bermain sepeda, atau berenang Hal yang perlu dilakukan selain membatasi anak main gadget adalah mendisiplinkan diri untuk melakukan hal yang sama. Namun, bila hal tersebut malah membuatnya merasa diperlakukan tidak adil dan marah, mungkin anak sudah mengalami kecanduan gadget. 

Pertama, ibu bisa membuat jadwal kapan Si Kecil boleh bermain gadget dan kapan ia tidak boleh menyentuh benda tipis tersebut. Saat sedang makan dan berkumpul bersama keluarga adalah waktu yang tepat untuk ibu tidak memberikan ponsel pada anak, sehingga ia dapat menghabiskan waktu sepenuhnya bersama keluarga. 



Hukuman untuk Si Kecil jika Melebihi Waktu Nonton

Lahir di era perkembangan teknologi yang canggih, membuat anak bahkan balita tidak bisa lepas dari gadget. Menurut psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, jika digunakan dengan tepat, gadget bisa bermanfaat untuk anak. "Kalau 5 atau 10 tahun yang lalu, semua ahli masih bilang anak kalau bisa steril dari gadget. 

Cara agar Si Kecil tidak merengek, ibu bisa mengalihkan perhatiannya dengan mengajaknya bermain bersama. Hindari memegang gadget ketika ibu atau ayah sedang bersama anak, karena akhirnya hal ini membuat mereka menjadi kecanduan ponsel. Tips mengatur penggunaan gadget selanjutnya adalah membuat waktu bebas gadget untuk Si Kecil. Terlalu banyak menghabiskan waktu dengan berjibaku dengan gadget akan membuat anak tidak tahu apa yang harus dilakukan jika benda kecil tersebut tidak berada dalam genggaman. 

Ya Moms, penggunaan gadget pada anak bisa berdampak positif, jika Anda memastikan si kecil tidak sampai kecanduan. Menurut Nina--sapaan Anna Surti, untuk anak usia di bawah lima tahun, batasi penggunaan gadget untuk tujuan rekreatif hanya 1 jam per hari. Lantas, apa dampak buruknya jika anak balita berlebihan bermain gadget? Hasil studi di Universitas Leeds, Nottingham, University Manchester dan Institute of Cancer di London, menunjukkan bahwa anak yang terlalu sering bermain gadget akan mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan anak menjadi kurang perhatian terhadap lingkungan sekitarnya. Kemudian, anak juga bisa terkena radiasi ponsel karena saraf anak masih berkembang dan tulang tengkorak masih tipis. Menurut ahli kesehatan anak, penglihatan yang baik diperoleh jika anak menatap benda dari jarak yang bervariasi. 

Agar Tidak Bosan di Rumah, Ini Tips Betah Tetap di Rumah

Debu dari meja yang tidak terpakai juga menyebabkan lantai semakin kotor kejatuhan debu. "Saat Anda menjaga lantai rumah tetap bersih, mereka akan lebih menarik dipandang dan lebih mudah untuk dibersihkan," Kata Carrie Higgins, penulis dari Organisasi Hacks dan pendiri blog Making Lemonade. Untuk mengatasi hal seperti itu, Anda harus mencuci piring dan wajan terlebih dahulu, bukan mencuci gelas atau sendok. Jika Anda seorang kolektor barang, pasti barang akan Anda letakkan disetiap sudut meja. 



Belum lagi jika harus memasak, membersihkan seluruh rumah, merapikan mainan yang berantakan, dan masih banyak lagi. Namun, tentu sebagai orang yang lebih lama berada di rumah merasakan kenapa rumah tidak pernah terasa rapi? Agar rumah tetap bersih, yang harus Anda lakukan adalah mulailah dari hal-hal kecil. Untuk itu, Anda bisa merapikan dan membersihkan apa yang bisa  dan mesti dibersihkan sebelum sampai akhirnya piring kotor menumpuk atau mainan berserakan dan membuat mood berantakan. 

Memiliki rumah yang selalu bersih tentu akan membuat nyaman. Memilih interior yang mudah dibersihkan tentu menjadi penting agar rumah selalu bersih Dinding dapur sebaiknya tidak memiliki banyak lekukan, agar kotoran yang nanti menempel mudah dibersihkan Memilih shofa yang sarungnya dapat diganti tentu lebih mudah dan tentu akan lebih awet Lantai kayau yang tidak memiliki sekat tentu akan mudah dibersihkan, apabila ada sekat, kotoran pun akan terjebak pada sekat tersebut 

Ketika Anda membeli sesuatu yang baru, barang yang lama sudah harus dijual atau disumbangkan, karena jika tidak seperti itu hanya akan menyempitkan ruang yang ada dan terlihat lebih berantakan. Misalnya, menetapkan hari yang ditentukan untuk menyedot debu atau mencuci baju, sehingga tidak dibiarkan begitu saja. Bailey Gaddis, Organisator Profesional dan penulis Feng Shui Mommy, mengatakan "Ketika Anda tidak merapihkan sepatu saat pulang ke rumah, hanya ditinggalkan di depan pintu saja, Anda akan membuat rumah secara tidak sadar kotor."